NAMA GUE "MPOK" MERCY

NAMA GUE "MPOK" MERCY
TULISAN-TULISAN GUE GOKIL BIN DODOL, COZ GUE MPOK MERCY.. manttaaappp...!!!!!!

MPOK YANG BATAK... MPOK YANG HORASSS...!!!!

GUE ADALAH CERMIN YANG SEBENARNYA...

GUE BERKARYA KARENA GUE MASIH HIDUP. DAN AKAN TERUS BERKARYA SELAMA GUE MASIH HIDUP..*yee kalo udah metong gimana mau berkaryanyaa....GEPLAK...!!!hihihi

ADA DUA SISI DALAM HIDUP GUE ..*efek bintang GEMINI kalee yeee...

GUE HEPI JADI " MPOK" HIDUP GUE PENUH DENGAN TERTAWA, KEGOKILAN, IDE-IDE TOLOL DALAM OTAK CERDAS GUE, DAN MATERI-MATERI GELOO YANG GAK BAKALAN BERHENTI GUE TULIS DAN... KIRIM..*pliss gue gokil tapi gak toloolll...weiittceeee... i am smart ladyy...cieeee

PEREMPUAN HITAM YANG CANTIK BIN GOKIL..ITS ME

WELCOMING HOME...

Sabtu, 17 April 2010

LOVE, WHERE ARE YOU ?

Tivi di dalam kamarku, masih setia menyala. Tidak tahu programnya apa. Volume terus kubiarkan naik, tampak terliat mata banyak orang - orang tolol di dalam layar, bicara entah apalah. Sementara, bibirku terus terkunci dan sengaja mengunci. Remote control aku gunakan menyelewengi fungsinya. Jadi, alat berat pemukul kepala, tadinya berharap pusing yang meronta ini jadi hilang, tapi, ternyata aku salah.. pusingnya semakin mengikat, sekarang malah jadi kurang ajar. Mengikat aku serasa pembantu, menekan aku serasa preman, menyumpah aku serasa sampah. Aku kesal. Aku marah. Maafkan aku remote, kali ini aku harus mengorbankan kamu.

Benda tanpa salah itu, harus hancur berkeping - keping di lantai, setelah aku lempar ke dinding, jatuh merosot ke lantai sudah tidak punya wajah lagi. Apalagi harga. Maafkan aku, tapi harus. Aku bisa jad gila, karena pusing ini semakin betah menggerayang kepalaku. Menghisapi kecerdasanku, makanya sekarang aku mendadak jadi bodoh.

perlahan, aku tinggalkan muka tivi, yang msih terus menyala. Tidak tahu programnya apa. Tidak bisa memilih juga. Toh, remotenya sudah rusak. Malas aku, untuk berdiri dan berjalan ke arah tivi, dan dengan manual mengganti channelnya. cuiihhh... aku tidak pernah menelan candu pada tivi. Aku mencandui buku dan laptop tersayangku. Bahkan untuk beberapa waktu ini, aku pastikan. Aku BENCI TIVI.. programnya..pemain dalam layar, terutama ORANG - ORANG DI BELAKANG LAYARNYA... !!! BENCI...!!!
Aku melompat ke atas tempat tidur, berdiri dan seperti anak kecil, meloncat - loncat di sana. Percis sekali anak kecil.. tertawa terbahak - bahak, dan setelah itu, percis seperti seorang drama queen, aku terjatuh tengkurap dan menangis meraung - raung.. kencang sekali. Setali tiga uang dengan pedih kematian.

" ROKOK... where ar u ??? " gelegar suara sambil loncat lagi ke lantai, dan mulai gemuruh langkah mencari kotak. menumpahkan isi tas di lantai dan girang bertemu kotak yang penuh dengan racun, racun yang disamarkan, yang namanya rokok.
Rokok yang setia. Coa dia mahluk hidup seperti manusia, pasti dia akan kupilih menjadi teman atau sekaligus pacar. Membakar dan menghisap racun itu, membangun tenaga baru buatku, apalagi melihat asapnya berkerumun di langit - langit, sejenak seperti mencipta gambar. hembusan demi hebusannya mengingatkan aku pada LOVE. Iya. si LOVE. Hilang. Sudah beberapa hari ini.
" Tidak tau ada di mana ? " suaraku kecil, dan dari dalam mulutku masihn keluar asap.

LOVE pergi meninggalkan aku, ketika sekarang dia sibuk. Sibuk sekali. Sama sekali tidak bisa diganggu. Dulu, dia tidak begini. Selalu ada ketika aku butuh, dan tidak pernah pergi, ketika aku mencueki. LOVE sibuk kerja. Dari senin sampai ke minggu, bahkan Tuhan sekarang sudah menjadi nomor kesekian. Apalagi aku.
" LOVE .. boleh aku SMS ? " itu tanyaku dalam kalimat ketikan sms, yang aku kirimkan setiap kali aku merindu.
tapi, sampai malam menjelang tidur, sms itu tidak juga dibalas. Kalaupun dibalas, sementara aku sudah jauh terlelap dalam tidur yang tak bermimpi.

Masih merokok, duduk di kursi teras kostku. Pintu dibuka lebar. Sempat melirik jam dinding. Setengah sebelas malam. Anginnya memang cukup kencang. Dingin. Menusuk sampai ke ulu hati. Tapi, tidak terasa. Karena, pedih dan perih rasanya jauh di atas dingin. Aku masih merokok ( entah sekarang sudah batang yang keberapa ), tapi sekarang sambil menangis. Langit seperti setuju dengan perihku. Hujan jatuh perlahan kemudian mengencang, semakin mengencang menggandeng petir dan angin. Bersamaan dengan suara yang menggelegar itu, aku biarkan suara tangis nyaring ini mengeluarkan bunyi teriaknya. Sama kencangnya. Aku berdiri dari tempat duduk yang sudah membuat aku nyaman. Aku masih merokok, tatapan mendongak ke atas menantang malam yang semakin basah bersama hujan. Aku turun dari terasku. Dan sekarang sudah lebih menempel pada malam. Menempel pada air. Basah bersama hujan. Teriak dalam gelap yang sudah basah. Terinjak oleh tanah yang sudah mulai becek. Aku teriak kencang.. Kencang sekali...
Rokok yang sudah basah di jari tangan, jatuh tanpa kurasakan. Suaraku masih terus membelah malam. Teriakan yang dibarengi airmata, " LOVE, WHERE ARE YOU ??? " dan lalu aku berputar. Dan berputar, masih sambil berhujan dan akhirnya jatuh lemas, di tanah. Berubah putih bajuku jadi coklat.
Gemetaran badanku, basah semuanya. Masih di tanah, badanku bergerak pelan, menghampiri batang rokok, dan membakarnya, hisapan yang menghangatkan.

lima menit sudah basah ini bergelayut manja.

Badan yang sudah menggigil ini, aku bawa masuk dan aku rendamkan dalam air hangat. rendamannya berhasil membuat luluh yang keras, dan menyamankan kepala yang sempat beratnya mengalahi berat batu berton banyaknya. LOVE.. seandainya, kamu jawab sms aku. seandainya, kamu tidak pergi meninggalkan aku. seandainya, kamu bisa berendam bersamaku. Aku pasti bahagia. Aku merindui kamu.

Sepuluh menit kemudian, aku sudah dibungkus kain hangat, meloncat lagi ke atas tempat tidur. Menggapai handphone yang tergeletak di atas meja, percis samping tempat tidur. Mengetik kata dalam kalimat pesan.Kemudian, mengirimnya. Huh..!! ritual seperti ini terus, tapi LOVE tidak pernah mau membalasnya.
Aku marah. Aku keluar dari selimut, dan berjalan tergesa ke arah tivi. Masih menyala. Aku tau itu program apa. Karena ada LOVE di sana, setelah program itu selesai. LOVE dengan teman - teman yang lainnya. Setelah LOVE tidak ada. Program itu selesai ( LOVE pernah bilang, kalau nonton tivi, hanya crew lah yang nonton sampai keluar credit titlenya ). Ada LOVE di sana. Biasanya, aku bangga. Tapi, sekarang TIDAK.. !!

" Menurut aku, kamu dan kerjamu itu sudah GILA, tidak waras.. !!! " teriakku sambil menunjuk.
Peristiwa ini, sudah lebih dari dua minggu yang lalu, tepatnya setelah berkurangnya jumlah sms yang masuk ke dalam hapeku dan berkurangnya waktu bertelepon. Tidak pernah malah. Sama sekali.

" Aku kerja.. " katanya pendek.
" Bahkan sampai minggu ? " kataku agak panjang, dan menantang matanya.

Dia tidak berkomentar, hanya mengangguk dan membuang pandangnya.

" LOVE .. gilaaa...!!! " Aku menghujani pukulan - pukulan ke wajahku.. dari tanganku sendiri. LOVE mencuri tanganku itu, dan menyembunyikan di dalam tangannya. Aku meronta sekuat tenaga. teriak - teriak kesetanan dan menyumpahi lelaki TOLOL yang hanya diam di depanku ini. Lelaki tolol yang pulang setelah itu, bahkan masalah masih belum selesai. Tau seperti ini, aku kunci pintu ku, dan kubuang kunci dalam perutku. Biar mampus, tidak bisa kerja. Lalu dipecat. Dan hanya buat aku.

Aku lupa tujuan langkahku semula. Mematikan tivi. Melangkah lagi ke dapur, membuka kulkas, dan merampok isinya. Semua dikeluarkan, semua perlahan satu demin satu memenuhi isi perutku. Bodo amat pada wacana, dilarang makan malam, supaya tidak gemuk.
Aku mau makan banyak. Aku mau gemuk. Aku mau jadi yang memalukan, supaya sekalian nampaknya. Terlepas sekalian. Seperti serigala yang beringas, aku makan semuanya, dengan lahap seperti binatang. makan yang sambil menangis. Makanan yang sudah bercampur air mata. Mulut yang penuh dengan makanan, dan mata yang penuh dengan air mata.
Lalu keluar semua, dimuntahkan dalam wastafel. Air matanya juga masih keluar.

Mataku masih menengok ke hape, yang kaku tidak bergerak. Tidak berbunyi. Masih sama, seperti beberapa minggu yang lalu.
" LOVE You.." kataku sambil menangis jatuh di pojok dapur. Jongkok sambil memeluk hape, yang tidak berniat untuk berbunyi.

Aku beranikan diri untuk memulai.

" LOVE.. Where are You ? " handphone tertempel di telinga.
" Rumah.. " pendek. kata yang padat.
" Terima SMSku ? " kataku pelan masih jongkok.
Ada suara yang mengiyakan, walau volumenya kecil.
" Tidak dibalas ? " kataku menahan air yang mulai ingin tumpah.
Kali ini tidak ada suara. Volumenya jadi hilang.
" Capek, ingin tidur.. " katanya membuat pisau itu menusuk lagi hatiku. Berdarah lagi.
" Kangenku ? " tanya yang begitu berani tampil.
Tidak ada respon. Aku semakin berani.
" LOVE YOU.. " kataku sambil menghapus luka yang berdarah.
Tidak ada jawaban. Aku putuskan menekan tombol merah. Percakapan selesai.
Dan mulai menangis lagi. Mulai membuang barang - barang di depan mata. Handphonenya juga.

Dua tahun. Aku pikir LOVE masih sama wajahnya. Walau waktu jadi barang langka, tapi aku setia menanti, jatah waktunya singgah buat aku. ternyata, semakin membuat luka menganga yang perih apalagi tertetes air garam. Bisa teriak, lalu diam tidak bergerak.
Masih mengandung kecewa dan sedih yang bersatu layaknya sahabat, aku masuk lagi ke dalam kamar, dan singgah pada kaca di sebelah pintu.
" LOVE .. mau pergi ?? "
muka di dalam kaca, yang tadinya pasrah, tampak ketakutan.
" LOVE, sudah selesai ..? "
muka di dalam kaca meminta maaf. Aku semakin takut. Tanganku memanjang memegang kaca di hadapku, membelai dengan tanganku, sambil bernyanyi. Lagu kita. Nyanyi penuh air mata. Kacanya berembun. Mungkin memang ini waktunya. Ketika waktu sudah tidak berpihak, apalagi hati dan cinta. Tidak boleh dipaksa.
" LOVE, ini yang akhirnya ?? " tanyaku selesai pada kata yang tersekat di tenggorokan, bibirku maju mencium bibir di dalam kaca. Hangat bibir sampai ke jantungku. Merobek asaku, membuat telaga biru di dalamnya, tempat menampung air mata. Kalau saja bisa bertanya langsung.

Aku berdiri. Meninggalkan kaca, air mata. Mencari handphone yang tadi sempat terbuang. Menekan tanda sms dan meninggalkan pesan.

LOVE, WHERE ARE YOU ?


The end
( untuk seorang adik dan sahabat yang sedang gundah gulana, semoga LOVE nya segera kembali atau malah direlakan pergi sama sekali )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar